Eksistensi Allah

Bahwa Dia bukan materi, tidak terikat ruang dan waktu, tidak memiliki tubuh dan tidak memiliki bentuk.
Karena materi selalu tersusun atas bagian-bagian yang lebih kecil, maka KesederhanaanNya mengimplikasikan bahwa Wujud Wajib bukanlah materi. Lebih lanjut, karena setiap yang memiliki tubuh(body) minimal tersusun dari materi(matter) dan bentuk(form) maka mustahil Wujud Wajib memiliki tubuh maupun bentuk.



“Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan.”
(QS 37(ASH-SHOFFAT):159)



“…Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia…”
(QS 32(ASY-SYURA):11)

Diriwayatkan dari Hamzah bin Muhammad, dia berkata:



“Aku menulis surat kepada Abul-Hasan (Ats-Tsalits) as., aku bertanya kepadanya tentang tubuh dan bentuk(Nya), maka beliau menjawab: Maha Suci Yang tidak ada yang serupa denganNya. Dia tidak memiliki tubuh dan tidak memiliki bentuk.” [1]

Lebih lanjut, apakah Ia terikat ruang dan waktu? Jawaban atas pertanyaan ini negatif, artinya Ia tidak terikat ruang dan waktu. Hal ini adalah karena ruang maupun waktu adalah tersusun atas di sini, di sana, di situ dan seterusnya, serta hari ini, esok, lusa dan seterusnya, sedangkan Dia sebagai Wujud Wajib adalah Sederhana dan tidak tersusun dengan ketersusunan apa pun.

Bila kita dan makhluk-makhluk dalam semesta material selalu “berdampingan” dan “ditemani” waktu dalam semua aktivitas kita, maka tiada waktu apa pun yang mendampingiNya dalam semua AktifitasNya! Imam ‘Ali bin Abi Thalib kw. bersabda : “times do not keep company with Him; Waktu tidak menemaniNya/mendampingiNya [2]. Bahkan , lebih lanjut, sungguh keberadaanNya sebagai Wujud Wajib mendahului segala ruang dan waktu. Imam Ali kw. bersabda keberadaanNya mendahului segala waktu.

KetidakterikatanNya pada segala ruang dan waktu bukan berarti penafian kehadiranNya dalam segala ruang dan waktu. Ia, sebagai Wujud Wajib, hadir di segala ruang dan waktu dengan intensitas kehadiran tertinggi, karena melalui Keniscayaan yang dilimpahkan olehNya segala ruang dan waktu muncul dalam alam eksistensi!

Sungguh Ia lah Yang Maha Hadir! Maha Suci Ia yang tiada ruang waktu yang kosong dari Kehadiran AktifNya namun pada saat yang sama Ia tidak terikat ruang dan waktu.

Imam ‘Ali bin Musa ar-Ridha as.bersabda [3] :





“Sesungguhnya Allahtabaraka wa ta’al telah menjadikan dimana itu dimana, tanpa terikat kedimanaan, dan telah menjadikan bagaimana itu benar-benar bagaimana, tanpa terikat kebagaimanaan. Dan (sebelum segala sesuatu diciptakan; penyadur) Dia ada di atas QudratNya. “

Imam Ali bin Abi Thalib as.bersabda [4] :



“…Dia tidak ada terbatas di dalam sesuatu sehingga dapat dikatakan bahwa Ia berada di dalamnya. Tidak pula Ia terpisah dari sesuatu apa pun sehingga dapat dikatakan bahwa Ia jauh darinya…”

* * *

[1]Ash-Shaykh Abu Ja’far Muhammad Ibn Ya’qub ibn Is’haq al-Kulayni ar-Razi, Al-KAFI, WOFIS, Tehran, Vol. 1, Part 1, pp. 262
[2]Nahjul Balaghah, Ansariyan Publications, Qum, 2002 M/1423 H, Khutbah 186, Vol. 1, pp. 21
[3]Nahjul Balaghah, Ansariyan Publications, Qum, 2002 M/1423 H, Khutbah 186, Vol. 1, pp. 21
Ash-Shaykh Abu Ja’far Muhammad Ibn Ya’qub ibn Is’haq al-Kulayni ar-Razi, Al-KAFI, WOFIS, Tehran, Vol. 1, Part 1, pp. 225
[4]Nahjul Balaghah, Ansariyan Publications, Qum, 2002 M/1423 H, Khutbah 65, Vol. 1, pp. 251

0 Response to "Eksistensi Allah"

Posting Komentar

facebooker 468X60